Kamis, 24 Januari 2013

PELACUR GAGAL

PELACUR GAGAL
Jimmy S. Mudya

Kenapa kau meringis hai pelacur di warung remang
Mengapa tak kau layani tuan-tuan yang separuh mabuk itu
Rokmu yang pendek menunggu tuan-tuan untuk menyelip saweran
Jangan tidur
Dengar juraganmu bicara
Jangan tidur
Atau anakmu mati kelaparan

Kenapa wajahmu pucat di kamar penuh desah
Apakah pria tak lagi sudi mendarat di selangkangmu
Kulitmu yang putih berbulu halus
Menjadi kumpulan borok yang bernanah kecupan
Jangan bermalas malasan
Dengar juraganmu mengeluh
Jangan tidur terlalu lama
Atau anakmu putus sekolah

Hai pelacur di warung remang
Jarum jam adalah temanmu malam yang lalu
Kini telah kesepian
Tuan tuan telah melupakan belaianmu
Mereka lupa bahwa kau pernah membangkitkan birahinya
Memuncratkan hasrat  saat bosan pada istri di rumah

hai pelacur
mengapa kau masih menangis dan takut mandi
dengar juraganmu yang gelisah karena tak mendapat pundi
jangan kau buat juraganmu sakit hati
atau anakmu kelak menjadi pelacur lagi

ah,
rupanya kau tak mendengarkan itu
kau memuja rasa sakit di sekujur tubuhmu
kau takut membuka baju
bahkan gelisah melihat tetekmu yang melebam biru
peringatan tak kau indahkan
kau telah merugikan juraganmu
pergilah
pergilah
pergilah
lihat anak-anakmu yang mati terbujur kaku

Hai pelacur di warung remang
Kau telah mengganti nama menjadi bunga bangkai
Kau bukan lagi pelacur
Kau adalah wanita yang merangkak menghitung waktu
Para dokter menggeleng geleng
Seorang tuan sinis berkata : Kau sarang sipilis

Oh
Bunga bangkai yang malang
Air matamu menetes di kening anakmu
Tetekmu tak lagi menyusuinya karna asi telah berubah menjadi nanah
Wajahmu enggan melihat Tuhan apalagi pulang kepangkuan ibu di rumah
Air matamu menetes mendengar keroncong perut anakmu
Melihat nilai anakmu yang juara satu
Melihat seragam sekolah dari saweran malam
Kau gagal
Kau tak menjaga etos kerja juraganmu
kau gagal
menjaga identitasmu sebagai pelacur
kau gagal
membuat anakmu menjadi dokter
kau gagal
teguklah sisa waktu dalam separuh malam tanpa pelukan hangat seorang ibu

Pontianak1112013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar